· Flammable
Bahaya : mudah terbakar
Meliputi :
1. Zat terbakar langsung, contohnya aluminium
alkil fosfor, keamanan : hindari campuran dengan udara.
2. Gas amat mudah terbakar. Contoh : butane,
propane. Keamanan : hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.
3. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang
membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api.
4. Cairan mudah terbakar, cairan dengan titik
bakar di bawah 21°C. contoh : aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari
sumber api dan loncatan bunga api.
Jenis bahaya flammable
dibagi menjadi dua yaitu ‘Extremely flammable’ (amat sangat mudah
terbakar) dan Highly flammable (sangat mudah terbakar). Untuk
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “extremely
flammable “ merupakan liquid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di
bawah 0oC) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah
+35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara
dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12. Sedangkan untuk
Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya
· Highly Flammable
‘Highly Flammable’ adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di
bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah
+21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat
mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi
panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya
terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’. Frase-R untuk bahan
sangat mudah terbakar yaitu R11.
· Harmful
Bahaya : menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh
Contoh : peridin
Kemanan : hindari kontak dengan
tubuh atau hindari menghirup, segera
berobat ke dokter bila
kemungkinan keracunan.
· Oxodizing
Bahaya : oksidator dapat membakar bahan lain,
penyebab timbulnya api atau penyebab
sulitnya pemadaman api
Contoh : hidrogen peroksida, kalium
perklorat
Keamanan : hindari panas serta
bahan mudah terbakar dan reduktor
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai
dengan notasi bahaya “oxidizing“ biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila
kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka
dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal
mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat
pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik. Frase-R untuk bahan
pengoksidasi : R7, R8 dan R9. Misal KMnO4, H2O2,
K2Cr2O7.
·
Irritant
Bahaya : iritasi terhadap kulit, mata, dan alat
pernapasan
Contoh : ammonia dan benzyl klorida
Keamanan : hindari
terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata.
·
Explosive (bersifat
mudah meledak)
Bahaya : eksplosif pada kondisi tertentu
Contoh : amonium nitrat, nitrodelulosa
Keamanan : hindari benturan, gesekan, loncatan api dan panas.
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan
notasi bahaya ‘explosive’ dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi
keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara
yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang
diberikan dalam Law for Explosive Substances Di laboratorium, campuran senyawa
pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat
meledak . Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan
beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja
dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis maupun
keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus
dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun
persediaan/cadangan. Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3.
·
Dangerous for Enviromental (Bahan berbahaya bagi
lingkungan)
Bahaya :bagi lingkungan, gangguan ekologi
Keamanan : hindari pembuangan langsung ke lingkungan
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous
for environment’ adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela
waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara,
tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi. Frase-R untuk bahan
berbahaya bagi lingkungan yaitu R50, R51, R52 dan R53
·
Corrosive (korosif)
Corrosive (korosif)
Bahaya :
korosif atau merusak jaringan tubuh manusia
Contoh : klor,
belerang dioksida
Keamanan : hindari
terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata
Bahan dan formulasi
dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan
merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena
karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2 atau pH>11,5),
ditandai sebagai bahan korosif. Frase-R untuk bahan korosif yaitu R34 dan R35.
Bahan kimia bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan
iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas.
Misal H2SO4, HNO3, HCl
Bahaya
: toksik berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, tertelan atau
kontak dengan kulit, dan dapat
mematikan.
Contoh : arsen triklorida, merkuri
klorida.
Kemananan
: hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke dokter bila
kemungkinan keracunan.
Bahan
dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada
konsentrasi sangat tinggi jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion), atau kontak dengan kulit.